Download Ebook THE DIVINE MESSAGE OF THE DNA Versi Bahasa Indonesia | Kumpulan Ebook dan Software - Aplikasi Terbaru dan Bermutu Full Version Gratis - For Free


The Divine Message of the DNA




Berdasarkan temuan-temuan dan  fakta bahwa kode genetik terlalu kompleks untuk terbentuk secara kebetulan, Dr. Murakami berkesimpulan bahwa ada kekuatan yang lebih besar di alam semesta ini. Ia menyebutnya "sang Agung". Ia yakin bahwa segala kehidupan datang dari sumber itu-sang asal mula, atau yang kita sebut sebagai Tuhan.


The Divine Message of The DNA. Buku bagus karangan Kazuo Murakami. Seorang professor dari Tsukuba University yang kemudian berhasil memetakan urutan basa dari gen yang mengkode Renin. Suatu substansi yang berperan dalam kejadian hipertensi. Beragam penghargaan internasional bergengsi telah ia dapatkan atas penelitiannya itu.
Kehidupan pada dasarnya adalah reaksi kimiawi yang terjadi secara terus menerus menurutnya. Bukankah yang sekarang terjadi pada setiap sel kita, yang terjadi pada inti sel adalah proses transkripsi, penyalinan kode dari DNA oleh RNA dibawa ke Ribosom untuk di translasikan menjadi asam amino. Asam amino inilah yang akan menjadi “batu bata” pembuatan protein yang nantinya akan digunakan meregulasi seluruh fungsi sel , bahkan membangun sel itu sendiri. Dan kita manusia, juga segala sesuatu yang hidup lainnya bukankah disusun oleh sel.
Tadinya saya berpikir bahwa pemahaman tentang DNA diatas nampaknya seolah membuat semuanya menjadi sangat deterministik. Anda, saya, kita hanyalah representasi dari apa yang telah di kode oleh gen kita. Tidak akan berubah dan tidak akan keluar dari sana. Tak ada kehendak bebas. Sangat fatalistik.
Tapi sebuah kisah menarik dari eksperimen pada bakteri yang cuma bisa memetabolisme laktosa tanpa bisa memetabolisme glukosa memberikan perspektif yang lain. Si bakteri kemudian ditempatkan dalam lingkungan yang hanya ada glukosa disana. Seperti bisa diduga, mereka pun mati karena ketidakmampuan untuk memetabolisme glukosa. Namun ajaibnya ada beberapa bakteri yang kemudian bisa mensintesis enzym yang bisa mencerna glukosa. Dan mereka tetap survive. Menurunkan sifat tersebut pada generasi berikutnya.
Ternyata, kemampuan bakteri untuk juga mensintesis enzim pencerna glukosa telah ada dalam susunan DNA nya. Tapi yang diaktifkan selama ini adalah hanya gen yang mengkode pembentukan enzim pencerna laktosa dan gen yang mengkode enzim pencerna glukosa dipadamkan. Saya berpikir jika bakteri saja bisa beradaptasi seperti itu, lalu apa alasan yang membuat manusia tidak bisa. Apa lagi gen yang hari ini diketahui fungsinya hanya sekitar 5 % dari keseluruhan gen kita. Sisanya belum diketahui. Artinya medan untuk mengekplorasi kemampuan manusia masih terbuka lebar.
Kazuo Murakami dalam buku ini juga ingin memberikan garis tebal bahwa hidup memang pada dasarnya adalah pilihan-pilihan. Kita tidak pernah tahu sampai dimana batas kemampuan kita. 95 % dari fungsi gen kita belum lagi diketahui. Artinya selalu terbuka peluang untuk terus melakukan perbaikan.Memilih menghidupkan gen yang positif dan memadamkan gen yang negatif. Contohnya si Kazuo,penulis buku ini yang latar belakang sesungguhnya dari pertanian, tapi kemudian terlibat dalam penelitian tentang Renin. Suatu substansi yang biasanya dipelajari dalam ilmu kedokteran. Substansi yang begitu fragile. Begitu rumit. Demikian kompleksnya sehingga banyak yang menghindarinya untuk dijadikan subjek penelitian.
Dan orang yang menagku awam kedokteran  ini kemudian berhasil mentasbihkan dirinya sebagai ilmuwan terkemuka di bidang ini karena kerja kerasnya. Kata-katanya yang paling berkesan bagi saya bahwa ia beruntung tidak tahu apa-apa ketika memulai penelitian tentang subjek ini. Karena dengan demikian ia punya keleluasaan untuk mengeksplorasi lebih jauh, menggunakan tidak cuma pengetahuan tapi juga insting dan imajinasinya. Sesuatu yang sangat sukar dilakukan oleh mereka yang sudah mengaku pakar, karena pasti akan ada begitu banyak pertimbangan dan kekhawatiran.
Bagi saya buku ini memberikan semangat, bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup jika anda menginginkannya dan persisten merawat mimpi itu dengan usaha. Pertama kali datang ke Eijkman membuat saya nyaris tidak punya kepercayaan diri. Saya seperti liliput yang pada satu sisi takjub dan sisi yang lain khawatir setengah mati. Memang benar saya pernah belajar parasitologi dan entomologi. Tapi bukan yang seperti ini. Bukan aspek biologi molekulernya. Untungnya saya sama sekali tidak tahu apa-apa. Begitu bodohnya. Jadinya saya bisa belajar banyak tentang hal-hal itu disini…Terima kasih untuk kesempatannya.

SILAHKAN DOWNLOAD




.

 
Top